25 Maret 2009

Budidaya Ikan Nemo/Clown (Amphiprion ocellaris)

Pemeliharaan Induk

Penangkapan ikan nemo dengan menggunakan jaring dan wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan adalah akuarium dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 30 cm, volume air sekitar 60 liter. Untuk media penempelan telaur dapat digunakan pipa PVC maupun segitiga semen. Ukuran induk yang digunakan dengan panjang total 4 - 9 cm. Induk jantan yang berukuran lebih kecil dipasangkan dengan induk betina yang berukuran lebih besar. Ikan ini bersifat hermaprodit protandri. Pakan yang diberikan dapat berupa pakan buatan, jentik nyamuk, jembret (Mesopodopsis), cacing darah dan ikan rucah.

Pemijahan

Induk memijah secara alami setelah dipelihara sekitar 1 - 3 bulan. Pasangan induk yang produktif akan memijah setiap 9 - 14 hari secara terus menerus sampai lebih dari 50 kali. Induk bertelur pada siang hingga sore hari dan telur akan menempel pada media (seperti segitiga semen, pipa PVC, maupun pada sudut akuarium). Jumlah telur mencapai 130 - 1700 butir. Telur akan dijaga oleh induknya selama 6 hari dan menetas pada hari ke 7 hal ini sangat dipengaruhi oleh suhu air.

Perkembangan Larva

Larva yang baru menetas mempunyai ukuran panjang total 4 mm dengan oil globule 150 - 180 mikrometer, kuning telur 250 - 320 mikrometer dan mulut sudah terbuka, lebar mulut pada larva D-1400 mikrometer. Biasanya larva menetas pagi hari. Larva yang baru menetas diberi Nannochloropsis dan rotifer, sedangkan pakan buatan dan nauplii artemia, biasanya diberikan pada saat larva berumur 9 hari. Dari hasil pemeliharaan larva selama 30 hari, diperoleh benih dengan panjang total 1,4 - 2,2 cm.

Pemeliharaan Benih

Juvenil yang dipanen dengan ukuran 1,4 - 2,2 cm dapat diberi pakan buatan saja atau artemia, rotifer dan copepoda. Pemberian pakan sangat berpengaruh terhadap kualitas kecerahan warna benih karena salah satu daya tarik ikan hias adalah warna tubuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar