01 Mei 2009

Vaksin Aeromonas hydrophila

Penyakit bakterial sering menimbulkan kerugian pada usaha budidaya ikan air tawar antara lain penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia dan antibiotik, namun selain biayanya relatif mahal juga dapat mengakibatkan efek sampingan.

Vaksinasi merupakan cara yang efektif dalam usaha penanggulangan penyakit pada ikan air tawar. Upaya ini dapat meningkatkan kekebalan pada tubuh ikan terhadap serangan penyakit tertentu selama jangka waktu 4 - 6 bulan, sehingga angka kematian dapat ditekan sekecil mungkin.

Hasil penelitian Balitkanwar Bogor membuktikan bahwa ikan yang divaksin bakteri A. hydrophila kelangsungan hidupnya lebih baik (60 - 80%), dibandingkan dengan yang tidak divaksin (10 - 15%).

Syarat - Syarat Vaksinasi

Untuk memperoleh keberhasilan vaksinasi, maka perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
  • ikan harus dalam kondisi sehat
  • umur ikan minimum 3 minggu
  • kualitas air harus baik
  • suhu air berkisar antara 26 - 28

Jenis Ikan

Ikan yang dapat divaksin meliputi semua jenis ikan budidaya air tawar yang rentan terhadap penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila.

Cara Vaksinasi

Vaksinasi dapat dilakukan melalui rendaman, suntikan dan pakan.

1. Vaksinasi melalui rendaman

Cara ini merupakan yang paling praktis dan efisien karena dapat dipakai untuk ikan ukuran kecil (benih) dan dalam jumlah besar, tidak menimbulkan stress, dan pelaksanaannya cukup mudah.

Dosis dan waktu

Ikan direndam dalam larutan vaksin dengan dosis 25 cc vaksin/m kubik air atau 2,5 cc vaksin/100 liter air selama 15 - 30 menit dengan kepadatan ikan 20 - 50 gr/liter air.

2. Vaksinasi melalui suntikan

Cara ini terutama digunakan untuk ikan yang ukurannya besar, induk dan ikan yang bernilai ekonomi tinggi.

Dosis

Penyuntikan dilakukan secara intraperitoneal (melalui rongga perut) dengan dosis 0,1 cc vaksin per 100 gram bobot ikan.

3. Vaksinasi melalui pakan

Cara vaksinasi ini dilakukan pada ikan yang diberi pakan pellet. Cara ini biasanya dilaskukan sebagai vaksinasi ulang (booster). vaksin diberikan dengan cara mencampur terlebi dahulu dengan bahan pengikat (binder) antara lain zat putih telur dan minyak sayur, kemudian dilekatkan pada permukaan pelet.

Dosis

Dosis vaksin yang diberikan antara 3 - 5 cc/kg bobot tubuh ikan. Pakan yang telah ditempeli vaksin diberikan dalam satu kali pemberian pada saat ikan dalam keadaan lapar.